TASIKMALAYA — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya terus menggenjot upaya penataan sistem pengelolaan sampah. Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan menambah armada pengangkut, guna mengurangi ketergantungan masyarakat pada Tempat Penampungan Sementara (TPS) ilegal.
Tiga unit dumptruck baru resmi ditambahkan ke dalam armada DLH dan siap beroperasi dalam waktu dekat. Penambahan ini membuat jumlah total dumptruck DLH menjadi 28 unit.
“Kami sedang memaksimalkan layanan pengangkutan agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan atau membuat TPS liar,” ujar Fery Arif Maulana, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLH, (17/6/2025).
Dumptruck dengan kapasitas angkut 7 hingga 8 meter kubik ini akan mulai beroperasi dari pagi hingga sore hari, bahkan sebagian dengan sistem dua shift. Langkah ini diambil agar layanan pengangkutan menjangkau lebih banyak wilayah, termasuk yang selama ini kurang terlayani.
BACA JUGA : HMI Tasikmalaya Desak Reformasi Birokrasi Dinas LH, Soroti Krisis di TPA Ciangir
Menurut Fery, DLH tidak perlu menambah pengemudi baru karena SDM yang ada sudah mencukupi. Fokus mereka kini adalah optimalisasi rute dan perluasan cakupan wilayah layanan.
“Kami juga evaluasi jalur yang ada agar armada bisa menjangkau titik-titik yang selama ini jadi masalah, seperti TPS ilegal,” jelasnya.
Fery menyebutkan, keberadaan TPS ilegal seringkali menjadi sumber persoalan lingkungan dan kesehatan. Maka dari itu, peningkatan kapasitas pengangkutan ini menjadi langkah strategis untuk meredamnya.
Adapun pengadaan tiga dumptruck ini menelan anggaran Rp 1,8 miliar, hasil pengalihan dari anggaran mobil dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Selain dumptruck, DLH juga telah membeli puluhan kontainer dari pos anggaran yang sama.
Total dana pengalihan anggaran mencapai Rp 3,6 miliar, yang seluruhnya digunakan untuk mendukung kebersihan dan pengelolaan sampah di Kota Tasikmalaya.
