TASIKMALAYAKU.ID – Di antara pelayat yang hadir di rumah duka kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, satu sosok mencuri perhatian, yaitu Deddy Corbuzier, Staf Khusus Menteri Pertahanan yang dikenal publik dengan pembawaannya yang kuat dan rasional.
Namun siang itu, Deddy tampil berbeda. Raut wajahnya menunjukkan duka yang dalam, dan suaranya mengalun pelan saat mengenang kepergian Ibrahim Assegaf, suami dari sahabat sekaligus tokoh jurnalisme nasional, Najwa Shihab.
BACA JUGA : Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief, Meninggal Dunia
“Jujur, saya kaget banget,” kata Deddy usai menemui Najwa di dalam rumah duka. “Tadi saya ketemu, Mbak Nana langsung ngomong sama saya… dia juga lagi nangis. Saya cuma bilang, yang penting tegar, kita doain aja.”
Ungkapan itu sederhana, tetapi memuat kekuatan yang tulus. Sebagai figur publik yang kerap tampil tegas dan logis, Deddy menunjukkan sisi humanis dan empati yang jarang terlihat.
Ia tidak datang membawa pernyataan panjang, melainkan kehadiran nyata sebagai teman , seseorang yang hadir saat dibutuhkan, bukan sekadar berbicara.
Kepergian Ibrahim Assegaf menjadi kejutan bagi banyak pihak, termasuk Deddy. “Saya nggak nyangka. Kita tahu beliau sehat, bahkan katanya sempat mau naik gunung,” ucapnya, masih terkejut.
Bagi Deddy, momen kehilangan seperti ini menjadi pengingat akan pentingnya hadir secara emosional, bukan hanya secara formal. Ia memilih untuk tidak banyak berkomentar, membiarkan duka itu dirasakan bersama, dalam diam dan doa. (*)