TASIKMALAYA – Senin pagi, 3 November 2025, Jalan Raya Karangnunggal tak seperti biasanya. Jalur utama yang biasanya hanya dilintasi kendaraan niaga dan motor warga kini berubah menjadi lautan manusia. Ribuan warga berjejal di pinggir jalan, sebagian berdiri di bawah terik matahari, sebagian lagi memanjat pagar dan atap toko, menunggu satu momen bersejarah kepulangan tim futsal SMKN Bantarkalong, juara nasional Grand National Championship (GNC) Futsal Series 2025.
BACA JUGA : Pemkab Tasikmalaya Apresiasi Juara Nasional Futsal dari SMKN Bantarkalong
Dari Lapangan Cinunjang, sebuah titik di perbatasan Cibalong dan Karangnunggal, konvoi penyambutan dimulai. Di sana, anak-anak berseragam sekolah membawa poster bertuliskan “Tasela Juara”, ibu-ibu melambai dengan bendera kecil, sementara para pemuda meneriakkan yel-yel khas Bantarkalong.
Suasana yang menggema bukan sekadar euforia olahraga, tapi luapan rasa bangga kolektif dari sebuah wilayah yang selama ini jarang tersorot.
“Kami bangga, ini bukan cuma kemenangan sekolah. Ini kemenangan kami semua,” ujar Asep, warga Karangnunggal, sambil menepuk bahu anaknya yang ikut membawa spanduk kecil bertuliskan nama para pemain.
Iring-iringan kendaraan yang membawa para pemain berjalan perlahan menembus kerumunan. Sorak-sorai, tepuk tangan, dan peluit tak berhenti sejak rombongan melintas di Simpang menuju GDI Bantarkalong. Setiap orang ingin menyentuh atau sekadar melihat para juara yang kini menjadi kebanggaan Tasikmalaya Selatan (Tasela).
Di antara kerumunan itu, tampak pelatih dan para guru yang ikut dalam mobil bak terbuka, melambaikan tangan dengan senyum haru. Bagi mereka, kemenangan ini lebih dari sekadar trofi. Ini adalah bukti bahwa kerja keras dan semangat juang dari daerah pelosok pun bisa menembus batas nasional.
Setibanya di halaman SMKN Bantarkalong, ribuan siswa sudah menunggu. Upacara penyambutan digelar sederhana tapi penuh makna. Para pemain dikalungi syal bertuliskan “Champion GNC 2025”, sementara lagu yel-yel sekolah menggema menandai kebanggaan yang sulit dilukiskan kata.
Turut hadir Unsur Forkopimcam Bantarkalong, para guru, komite sekolah, dan perwakilan Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kabupaten Tasikmalaya, bersama masyarakat yang datang dari berbagai kecamatan di Tasela.
Di tengah keterbatasan sarana olahraga, kemenangan ini menjadi simbol tentang ketekunan dan kebersamaan. SMKN Bantarkalong bukan sekolah dengan fasilitas megah.
BACA JUGA : SMKN Bantarkalong Ukir Sejarah, Juara Nasional Futsal Series GNC 2025
Namun, di lapangan kecil mereka, semangat besar tumbuh. Dukungan masyarakat menjadi bahan bakar, dan tekad anak-anak muda Bantarkalong mengubahnya menjadi energi kemenangan.
Kini, nama Tasikmalaya Selatan tak lagi sekadar daerah di peta. Ia menjadi simbol bahwa prestasi besar bisa lahir dari tanah yang sederhana, asalkan ada keyakinan, semangat, dan kebanggaan yang tumbuh bersama. (LS)
