Ekonomi

Danantara Pertimbangkan Akuisisi Aset Strategis GBK Senilai US$25 Miliar/Rp450 Triliun

×

Danantara Pertimbangkan Akuisisi Aset Strategis GBK Senilai US$25 Miliar/Rp450 Triliun

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYAKU.ID – Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), yang dikategorikan sebagai salah satu aset strategis milik negara dengan nilai jumbo, tengah diwacanakan untuk masuk ke dalam portofolio kelolaan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani, mengungkapkan bahwa nilai ekonomi kawasan GBK diperkirakan mencapai lebih dari US$25 miliar atau setara dengan Rp450 triliun, berdasarkan valuasi yang dilakukan delapan tahun lalu.

Rencana integrasi aset ini merupakan bagian dari strategi ekspansi aset Danantara untuk mencapai nilai kelolaan US$1 triliun, dari posisi saat ini yang telah menyentuh US$982 miliar.

“Inisiatif untuk memasukkan GBK ke dalam aset kelolaan Danantara merupakan bagian dari arahan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong optimalisasi pengelolaan kekayaan negara,” ujar Rosan dalam Town Hall Meeting Danantara.

Meski demikian, proses akuisisi aset GBK dinilai belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyampaikan bahwa mekanisme pengalihan aset GBK tidak bisa disamakan dengan proses pengalihan aset BUMN, mengingat saat ini kawasan tersebut berada di bawah pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian Sekretariat Negara, melalui entitas operasional Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK).

“Karakteristik pengelolaan BLU tentu berbeda dari BUMN, sehingga skema pemindahan pengelolaan aset memerlukan kajian yuridis dan administratif lebih lanjut,” jelas Prasetyo.

Kawasan GBK memiliki luas mencapai 279 hektare, terletak di kawasan sentral ibu kota Jakarta, serta berbatasan langsung dengan pusat bisnis utama yang membentang dari koridor Sudirman hingga Gatot Subroto.

Posisi strategis ini menempatkan GBK sebagai salah satu aset properti publik bernilai tinggi dengan potensi ekonomi signifikan dalam konteks optimalisasi portofolio investasi negara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *