Kota Tasikmalaya

Dana belum Cair, Program MBG di Tamansari Kota Tasikmalaya Terhenti, Orang Tua Siswa Kecewa

×

Dana belum Cair, Program MBG di Tamansari Kota Tasikmalaya Terhenti, Orang Tua Siswa Kecewa

Sebarkan artikel ini
Foto: Ilustrasi

TASIKMALAYA – Sejumlah orang tua di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, resah setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang selama ini menjadi andalan pemenuhan gizi anak-anak mereka terhenti sementara.

BACA JUGA : Kota Tasikmalaya Pertahankan “Zero Case” Program MBG, Wali Kota: Jadikan Standar Kerja Harian

Sejak Senin (13/10/2025), dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Sindangsono, Kelurahan Setiamulya, berhenti beroperasi lantaran dana bantuan dari pemerintah belum cair.

Kabar penghentian itu beredar cepat melalui grup WhatsApp para orang tua. Banyak yang mengaku kesulitan karena anak-anak, terutama yang masih duduk di jenjang TK dan PAUD, kini harus membawa bekal sendiri atau membeli jajanan di sekolah.

Foto: Ilustrasi

“Sekarang tidak ada kiriman, jadi mereka jajan seperti biasa,” tutur Rizkiana, guru TK SPS Taam Miqdarul Falah di Tamansari, (13/10/2025).

Sekolahnya termasuk penerima manfaat program MBG dengan total 50 anak penerima. Ia mengaku sudah menerima pemberitahuan resmi bahwa distribusi makanan dihentikan sementara hingga dana cair, namun belum ada kepastian kapan dapur akan kembali beroperasi.

Dapur Sepi, Ribuan Anak Terdampak

Pantauan Radar Tasikmalaya di lokasi menunjukkan dapur SPPG Sindangsono tampak sepi tanpa aktivitas memasak.
Pintu dapur tertutup rapat, hanya terlihat petugas keamanan dan distributor berjaga di depan.

Kondisi itu menandakan seluruh kegiatan produksi dan distribusi makanan berhenti total, padahal dapur ini melayani 3.477 anak penerima manfaat di wilayah Tamansari dan sekitarnya.

Lisna, petugas SPPG dari Yayasan Tasela Bhakti Nusantara, membenarkan penghentian sementara tersebut.
Ia menjelaskan, pencairan dana yang belum masuk membuat kegiatan memasak tidak bisa dilanjutkan.

“Dulu boleh ditalangin, tapi sekarang tidak boleh. Kami sudah ajukan sesuai jadwal dan prosedur. Kalau dananya masuk, kami siap beroperasi lagi,” ujarnya.

Bukan Kali Pertama Terjadi

Keterlambatan pencairan dana bukan hal baru dalam pelaksanaan program MBG di Tasikmalaya.
Sebelumnya, SPPG 2 Bungursari juga sempat berhenti beroperasi karena alasan serupa, berdampak pada ribuan siswa sekolah dasar di wilayah tersebut.

Bagi sebagian warga, program Makan Bergizi Gratis bukan sekadar bantuan pangan, melainkan bentuk dukungan nyata terhadap tumbuh kembang anak serta keringanan ekonomi bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa keberlanjutan program sosial seperti MBG sangat bergantung pada ketepatan pencairan anggaran dan koordinasi lintas lembaga.

Di sisi lain, masyarakat berharap pemerintah segera menyalurkan dana agar dapur MBG kembali mengepul memastikan anak-anak Tasikmalaya tetap tumbuh sehat, kuat, dan bergizi. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *