TASIKMALAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait banjir yang melanda tiga kabupaten di Provinsi Bali dalam beberapa hari terakhir. BNPB menyatakan sebanyak 17 orang meninggal dunia dan lima orang lainnya masih dalam pencarian.
BACA JUGA : Bioskop Karlis, Jejak Kejayaan Hiburan Kota Tasikmalaya yang Kini Tinggal Kenangan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan peristiwa banjir tersebut menimbulkan dampak besar bagi warga. Selain menelan korban jiwa, ratusan orang terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

“Sebanyak 146 jiwa terpaksa mengungsi, sementara 214 kepala keluarga atau 659 jiwa terdampak langsung dari banjir ini. Status tanggap darurat juga telah ditetapkan di Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar,” ungkap Abdul dalam keterangan tertulis, (13/9/2025), dikutip dari rmol.id.
Abdul menambahkan, pemerintah daerah bersama BPBD dan stakeholder lainnya masih melakukan upaya pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang. Pihak berwenang juga bergerak cepat menyalurkan bantuan ke lokasi pengungsian.
“Logistik mulai disalurkan, termasuk makanan cepat saji, perlengkapan bayi, selimut, dan kebutuhan dasar lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan kondisi banjir di sejumlah titik di Kota Denpasar berangsur surut. Meski demikian, tim gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian, serta pemulihan di wilayah terdampak.
Hingga kini, BNPB terus memantau perkembangan situasi banjir di Bali dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan bencana serta memastikan kebutuhan para pengungsi dapat terpenuhi. (LS)