TASIKMALAYA – Tim Jurnalisa bersama Kang Uyung mengunjungi sebuah bangunan tua yang berada di tengah Kota Tasikmalaya. Bangunan tersebut tak lain adalah Bioskop Tasik Theatre, yang dahulu dikenal sebagai bioskop dengan layar terbesar di Tasikmalaya.
BACA JUGA : Mahasiswa KKN Universitas Cipasung Dorong Pengembangan UMKM di Desa Sundakerta
Kini lokasi itu lebih dikenal sebagai Pasar Karlis, sebuah kawasan yang dulunya juga menjadi pusat perdagangan kota. Kang Uyung mengenang masa kecilnya saat sering menonton film di bioskop tersebut.
“Saya masih SD suka berbondong-bondong pada akhir pekan datang ke bioskop ini,” ungkap Kang Uyung dalam tayangan YouTube Jurnalisa, Sabtu (13/9/2025).
Era kejayaan Bioskop Karlis berlangsung pada dekade 1980–1990-an. Namun memasuki awal tahun 2000, aktivitas pemutaran film mulai meredup hingga akhirnya gedung bioskop terbengkalai. Tiket masuk bioskop kala itu hanya seharga Rp2.000.
Sementara itu, Angga, kakak dari penulis Risa Saraswati, juga berbagi cerita mengenai suasana bioskop di masa lalu.
“Ini salah satu tempat yang banyak didatangi dulu. Melihat vibes orang-orang di sini ketika itu sangat happy,” tutur Angga dalam kanal YouTube Jurnalrisa.
Ia menambahkan, banyak anak-anak yang juga merasa senang bisa menonton di bioskop tersebut. Namun setelah dua dekade ditinggalkan, Angga menyebut ada kesan mistis yang menyelimuti bangunan tua itu.
“Dua puluh tahunan ditinggalkan, ada yang terpenjara di tempat ini,” ucapnya.
Kini, selain menjadi bagian dari sejarah hiburan Kota Tasikmalaya, Bioskop Karlis juga kerap dikaitkan dengan kisah-kisah mistis. Bahkan, beberapa ilustrasi hantu yang dipercaya menghuni bangunan tersebut turut dibagikan dalam penayangan Jurnalrisa. (rzm)