TASIKMALAYA — Kondisi bangunan SDN Leuwibodas di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun tanpa perbaikan dari pemerintah. Hal ini memicu kemarahan Kepala Desa Santanamekar, Ade Saepudin, yang menyuarakan kekecewaannya melalui unggahan video di media sosial pada Selasa (24/6/2025).
“Tak ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terhadap SDN Leuwibodas,” kata Ade dalam video tersebut.
Ia menjelaskan bahwa meskipun sekolah itu sudah dikontrol oleh pihak kecamatan dan kepala desa diminta untuk mengajukan proposal, hingga kini belum ada tindak lanjut.
“Sudah dikontrol oleh Camat. Kami diminta ajukan proposal bersama kepala sekolah, tapi hasilnya nol,” lanjutnya.
BACA JUGA : Perkumpulan Ronda Kritik Kebijakan APBD Cut Off Bupati Tasikmalaya
Ade bahkan menyatakan kesiapannya untuk membangun sekolah tersebut secara swadaya, meskipun secara aturan hal itu tidak diperbolehkan oleh pemerintah.
“Kalau membangun sendiri tidak boleh, tapi kalau masyarakat siap ‘papatungan’ (iuran gotong-royong), saya siap turun langsung. Saya hanya ingin bertanya, apakah kita tidak sayang pada anak-anak kita sendiri?” ujarnya.
Dalam video itu juga terdengar respons warga yang menyatakan kesiapan mereka untuk bergotong royong membangun sekolah jika pemerintah tetap abai.
“Atas nama komite sekolah, saya sangat prihatin. Di zaman sekarang, masih ada SD yang tidak juga dibangun padahal sudah nyaris roboh. Saya bahkan berdiskusi dengan penjaga sekolah yang khawatir genteng bocor dan ambruk sewaktu-waktu,” kata Ade tegas.
Ade pun menghimbau kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya untuk mendengarkan keluhan masyarakat Santanamekar dan segera mengambil tindakan.
“Ini curahan hati kami, masyarakat Desa Santanamekar. Sudah bertahun-tahun SDN Leuwibodas tak disentuh perbaikan. Mohon segera ada perhatian,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Cisayong, Ayi Mulyana Herniwan, SE., M.Si, mengatakan, bahwa betul pengajuan perbaikan SDN Leuwibodas sudah silakukan.
“Pertama datang ke Cisayong, sudah kami perhatikan dan berkoordinasi dengan Ketua PGRI Kecamatan Cisayong Dina (Alm), lalu mengajukan permohonan proposal kepada pemerintah kabupaten tasikmalaya,” kata Ayi.
Menurut Ayi, jika melihat kondisi fisik bangunan, sejatinya sudah dilakukan perbaikan.
“Seyogyanya memang diperhatikan, namun sampai detik ini pun belum ada tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kabupaten. Tapi kami terus berusaha proses perbaikan secepatnya dilakukan,” pungkasnya. (rzm)
