Kabupaten Tasikmalaya

Bambu Raya, Simbol Peradaban yang Menembus Batas Tradisi dan Inovasi

×

Bambu Raya, Simbol Peradaban yang Menembus Batas Tradisi dan Inovasi

Sebarkan artikel ini
IMG 20250728 WA0007

TASIKMALAYA – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa bambu bukan sekadar komoditas alam, melainkan simbol peradaban, identitas budaya, sekaligus fondasi ekonomi hijau masa depan. Pernyataan itu disampaikan di hadapan ribuan warga saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-393 yang digelar di halaman Pemda Kabupaten Tasikmalaya (27/7/2025).

Di tengah pesatnya arus modernisasi, Gubernur Dedi menyoroti pentingnya menjaga akar budaya dan menjadikan warisan lokal sebagai kekuatan pembangunan berkelanjutan. Salah satu contoh konkret dari visi tersebut adalah keberadaan komunitas pengrajin bambu Bambu Raya di Tasikmalaya.

Kelompok Bambu Raya bukan hanya dikenal dengan produk kerajinan tangan berkualitas tinggi, tetapi juga karena kemampuannya memadukan seni tradisional dengan kreasi modern. Berakar kuat pada filosofi budaya lokal, Bambu Raya terus berkembang menjadi pusat inovasi industri kreatif yang berdaya saing.

BACA JUGA : Turnamen Futsal IMMPA 2025: Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Pemuda Aktif dan Sehat

Dalam riset Hibah Dikti tahun 2021, Dosen Program Studi Televisi dan Film FIKOM Universitas Padjadjaran, Santi Susanti, mencatat bahwa Bambu Raya memiliki keunggulan dari sisi teknik dan nilai filosofis. Mereka menguasai berbagai teknik anyaman, baik kasar maupun halus, serta seni ukir bambu yang sarat makna.

“Bambu Raya mencerminkan nilai-nilai kehidupan seperti kelenturan, keteguhan, dan keselarasan dengan alam. Filosofi ini tak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga diterapkan langsung dalam proses kerja dan pertunjukan seni, seperti pawai budaya dan karya artistik lainnya,” ujar Santi, (28/7/2025).

Dengan sentuhan teknologi dan desain modern, Bambu Raya mulai merambah pasar yang lebih luas dengan menggabungkan estetika tradisional dan gaya kontemporer. Produk mereka tak lagi hanya sebatas kerajinan lokal, namun mulai dilirik sebagai bagian dari industri kreatif global.

Bambu, yang sejak lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tasikmalaya, kini menjelma menjadi ikon kekuatan baru ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.

“Potensi bambu Tasikmalaya kini siap diangkat ke level industri modern, menjadikan produk-produk Bambu Raya sebagai wajah potensi lokal yang siap mendunia,” pungkas Santi. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *