TASIKMALAYA — Berdasarkan laporan Geoportal Data Bencana Indonesia milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat, 5 Desember 2025 pukul 04.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat bencana ekologis berupa banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai 836 jiwa.
Selain korban meninggal, sebanyak 509 orang dinyatakan hilang, sementara sekitar 2.700 warga mengalami luka-luka akibat bencana yang menerjang Pulau Sumatera sejak akhir November lalu.
Rincian Korban per Provinsi
BNPB merilis data terbaru dengan rincian sebagai berikut:
-
Aceh
-
Meninggal: 325 jiwa
-
Hilang: 170 orang
-
-
Sumatera Barat
-
Meninggal: 200 jiwa
-
Hilang: 212 orang
-
-
Sumatera Utara
-
Meninggal: 311 jiwa
-
Hilang: 127 orang
-
Total 51 kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut terdampak bencana banjir dan longsor yang dipicu curah hujan ekstrem dan kerusakan lingkungan di sejumlah wilayah hulu.

BACA JUGA : Polres Tasikmalaya Turut Berduka, Gelar Doa dan Shalat Gaib untuk Korban Bencana Sumatera
Kerusakan Fasilitas dan Permukiman
Selain menelan korban jiwa, bencana ekologis ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. BNPB mencatat:
-
10.500 rumah rusak
-
356 fasilitas umum terdampak
-
25 fasilitas kesehatan rusak
-
326 fasilitas pendidikan rusak
-
185 rumah ibadah terdampak
-
115 gedung/perkantoran mengalami kerusakan
-
295 jembatan rusak akibat banjir dan longsor
Pemerintah daerah bersama BNPB dan TNI–Polri masih melakukan pencarian korban hilang dan percepatan distribusi bantuan logistik ke wilayah-wilayah yang terisolasi. (LS)










