Kabupaten Tasikmalaya

Anemia Remaja Masih Tinggi, Wabup Tasikmalaya Turun Tangan Bagikan Tablet Tambah Darah di SMPN 1 Sukaraja

×

Anemia Remaja Masih Tinggi, Wabup Tasikmalaya Turun Tangan Bagikan Tablet Tambah Darah di SMPN 1 Sukaraja

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Tasikmalaya melakukan kunjungan ke SMPN 1 Sukaraja sekaligus menyerahkan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi. Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

TASIKMALAYA  – Kasus anemia pada remaja putri di Kabupaten Tasikmalaya masih menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Kondisi ini dinilai memengaruhi prestasi belajar dan kesehatan jangka panjang, sehingga membutuhkan intervensi langsung di tingkat sekolah.

Merespons situasi tersebut, Wakil Bupati Tasikmalaya melakukan kunjungan ke SMPN 1 Sukaraja sekaligus menyerahkan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi, (25/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah percepatan pencegahan anemia yang terus digalakkan pemerintah daerah.

BACA JUGA : Wabup Tasikmalaya Salurkan Tablet Tambah Darah untuk Siswi SMPN 1 Bojongasih, Dorong Gerakan Nasional Aksi Bergizi

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menegaskan bahwa remaja putri merupakan kelompok paling rentan mengalami anemia karena tingginya kebutuhan zat besi pada masa pubertas. Ia menyebut, rendahnya kecukupan zat besi dapat berdampak pada konsentrasi belajar, kelelahan kronis, hingga menghambat perkembangan generasi muda.

Wakil Bupati Tasikmalaya melakukan kunjungan ke SMPN 1 Sukaraja sekaligus menyerahkan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para siswi. Foto: dok Pemkab Tasikmalaya

“Oleh karena itu, konsumsi Tablet Tambah Darah secara rutin bukan hanya penting, tetapi mendesak. Ini adalah investasi kesehatan bagi remaja putri yang kelak menjadi pilar keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Program ini juga terintegrasi dengan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, yang menargetkan peningkatan status gizi remaja melalui konsumsi TTD mingguan, edukasi kesehatan, dan pembiasaan pola makan bergizi seimbang.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara sekolah, puskesmas, dan perangkat daerah. Upaya ini diharapkan mampu menekan angka anemia remaja di seluruh kecamatan.

“Kami ingin memastikan setiap siswi mendapatkan akses yang sama terhadap edukasi kesehatan dan tablet tambah darah, sehingga tidak ada lagi yang tertinggal,” tegas Wakil Bupati.

Dengan langkah cepat dan kolaboratif, pemerintah daerah menargetkan penurunan signifikan angka anemia pada 2026 mendatang, seiring meningkatnya kesadaran gizi di kalangan remaja. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *