TASIKMALAYA – Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Tasikmalaya, Eka Rahmawati dan Dila Manik Waringin, berhasil meraih Juara 1 Kategori Karya Inovasi MA (The Most Innovative) pada ajang Grand Final Madrasah Robotik Competition (MRC) 2025 yang diselenggarakan Direktorat KSKK Kementerian Agama RI di Bogor, 1 November 2025.
BACA JUGA : Polres dan Pemkab Tasikmalaya Tertibkan Tambang Emas Ilegal di Karangjaya
Prestasi tersebut diraih berkat karya robot cerdas bernama “TROPHICHILIBOT”, hasil bimbingan guru Fitria Dwi Andini. Robot agrikultur (Agrobot) ini berfungsi sebagai manajer lingkungan yang mengontrol suhu dan kelembapan tanah di sistem Smart Greenhouse untuk tanaman cabai.
Eka mengungkapkan, ide robot tersebut terinspirasi dari fluktuasi harga cabai yang sering melonjak hingga Rp80 ribu–Rp100 ribu per kilogram dan berdampak pada harga makanan favorit masyarakat, seperti seblak.

“Banyak yang suka seblak, saya juga. Tapi kami survei ke petani, harga cabai kan mahal. Jadi kalau cabai mahal, seblak juga kena imbasnya,” ujar Eka, Senin (10/11/2025).
Robot itu dirancang dengan sistem ganda, yakni Agrobot untuk deteksi lingkungan dan Smart House dengan fitur mitigasi pendinginan. Tujuannya menjaga produktivitas cabai di daerah bersuhu tinggi seperti Cikalong, yang bisa mencapai 28°C.
Kepala MAN 4 Tasikmalaya, Endang, menyatakan kebanggaan atas capaian siswanya. Menurutnya, madrasah kini tidak hanya berbicara soal prestasi keagamaan, tetapi juga inovasi teknologi.
“Kami mulai dari nol, tetapi Alhamdulillah mendapat capaian luar biasa. Ini adalah berkah dari program inovasi kami,” ujarnya.
Prestasi tersebut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan Kementerian Agama. Pada upacara peringatan Hari Pahlawan 10 November, kedua pelajar diundang secara khusus untuk menerima penghargaan.
Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin menyebut Eka dan Dila sebagai “pahlawan muda” yang menginspirasi generasi sebaya.
“Potensi ada, tapi kalau tidak ditandingkan tidak akan muncul di tingkat nasional. Terima kasih pada ananda yang berprestasi, semoga jadi inspirasi bagi semua,” kata Cecep.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Tasikmalaya memberikan uang pembinaan dan beasiswa universitas kepada keduanya.
Sementara itu, Plt Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Asep Bahria menambahkan, kemenangan ini menjadi kebanggaan bagi seluruh keluarga besar Kemenag.
“Ini kebanggaan dan persembahan dari warga Kemenag di Hari Pahlawan,” ujarnya.
Dengan torehan Juara 1 Nasional, piala dari Wakil Menteri Agama RI, serta berbagai bonus dan beasiswa, karya TROPHICHILIBOT menjadi bukti bahwa inovasi dari madrasah daerah mampu bersaing di tingkat nasional dan memberi solusi nyata bagi sektor pertanian lokal. (Rizky Zaenal Mutaqin)












