Kabupaten Tasikmalaya

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Ancam Tasikmalaya hingga Akhir Tahun

×

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Masih Ancam Tasikmalaya hingga Akhir Tahun

Sebarkan artikel ini
Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya dalam beberapa bulan ke depan. Foto: Ilustrasi

TASIKMALAYA – Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya dalam beberapa bulan ke depan. Hujan deras disertai angin kencang dan petir diprediksi terus terjadi hingga Desember 2025. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi potensi bencana yang bisa timbul akibat kondisi tersebut.

BACA JUGA : Puluhan Ribu Pelanggan PDAM di Tasikmalaya Terdampak Longsor Citerewes, Pasokan Air Belum Normal

Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyampaikan bahwa sepanjang Oktober 2025, tercatat sedikitnya 13 kejadian bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem di sejumlah kecamatan.

Berdasarkan data Tagana, bencana yang terjadi terdiri atas empat titik longsor, tujuh kejadian angin kencang, satu titik banjir, serta satu peristiwa banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sukaratu.

Cuaca ekstrem diperkirakan masih akan melanda wilayah Kabupaten Tasikmalaya dalam beberapa bulan ke depan. Foto: Ilustrasi

“Dari total peristiwa tersebut, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka, tiga rumah mengalami kerusakan berat, satu rumah berstatus terancam, lima rumah rusak sedang, dan 19 rumah lainnya rusak ringan,” ujar Jembar, (9/11/2025).

Selain merusak permukiman warga, bencana juga berdampak pada fasilitas umum di sejumlah titik. Tagana mencatat empat ruas jalan mengalami kerusakan, empat jaringan irigasi terdampak, serta gangguan pada jaringan listrik di beberapa wilayah akibat terjangan angin kencang dan hujan berintensitas tinggi.

Jembar menuturkan, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun. Beberapa wilayah dengan kontur perbukitan dan daerah yang berada di sekitar aliran sungai disebut memiliki tingkat risiko lebih tinggi terhadap ancaman longsor dan banjir bandang.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap siaga dan tidak lengah menghadapi kondisi ini. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi bencana besar,” kata Jembar.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga mengingatkan warga untuk segera melapor kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, atau pemerintah desa setempat apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana di wilayahnya.

Beberapa indikator yang perlu diwaspadai, lanjut Jembar, antara lain munculnya retakan tanah di lereng atau pekarangan, meningkatnya debit air sungai secara tiba-tiba, serta kondisi pohon yang tampak miring atau rawan tumbang.

Pemerintah daerah bersama unsur Tagana, BPBD, dan relawan kebencanaan saat ini terus meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat kecamatan dan desa. Langkah itu dilakukan untuk memastikan penanganan darurat dapat dilakukan dengan cepat jika terjadi bencana susulan.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa serta melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengurangi dampak dari cuaca ekstrem,” tutur Jembar.

Hingga kini, sejumlah wilayah di Tasikmalaya, terutama di kawasan selatan dan barat yang memiliki topografi perbukitan, masih menjadi daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana alam seperti tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *