Kabupaten Tasikmalaya

Lagi, Belasan Siswa SD di Singaparna Tasikmalaya Diduga Keracunan Makanan Program MBG

×

Lagi, Belasan Siswa SD di Singaparna Tasikmalaya Diduga Keracunan Makanan Program MBG

Sebarkan artikel ini
Belasan Siswa SD di Singaparna Diduga Keracunan Makanan Program MBG. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

TASIKMALAYA – Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

BACA JUGA : Setiap Menu MBG Kini Wajib Lolos Uji Dokter Forensik, Polres Tasikmalaya Perketat Keamanan Pangan

Para siswa mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, dan pusing tak lama setelah makan siang di sekolah, Kamis (17/10/2025).

Guru SDN Margamulya, Edi, menuturkan bahwa kejadian bermula saat beberapa kelas secara bersamaan menyantap makanan MBG. Menu yang disajikan terdiri dari nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk.

“Tadi itu para siswa agak ramai, jadi beberapa kelas langsung makan MBG. Tapi nasi gorengnya sudah tercium bau dan agak lengket,” ujar Edi.

Belasan Siswa SD di Singaparna Diduga Keracunan Makanan Program MBG. Foto: Rizky Zaenal Mutaqin/tasikmalayaku.id

Menurutnya, hanya siswa kelas 3, 4, dan 5 yang sempat mengonsumsi makanan tersebut. Setelah beberapa siswa mengeluh mual dan sakit perut sekitar setengah jam kemudian, pihak sekolah langsung menghentikan pembagian makanan untuk kelas lainnya.

“Beres itu kami langsung stop untuk kelas 1 dan 2. Kami instruksikan jangan dimakan dulu,” tambahnya.

Pihak sekolah segera menghubungi Puskesmas Singaparna dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya. Petugas medis kemudian datang ke sekolah dan memeriksa para siswa di mushala.

“Alhamdulillah kondisi anak-anak membaik setelah ditangani petugas,” kata Edi.

Salah satu siswa, Dafa, mengaku tidak sempat makan karena sudah dilarang oleh guru.

“Gak makan sayamah, keburu dilarang. Jadi gak sakit perut. Biasanya juga suka dibawa pulang, gak dimakan,” ujarnya polos.

Sementara itu, Camat Singaparna Tono Haeruman membenarkan adanya peristiwa dugaan keracunan tersebut.

“Informasi yang kami terima, sebanyak 13 anak mengalami gejala keracunan. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar segera ditangani. Semoga tidak bertambah,” tutur Tono.

Hingga kini, Polres Tasikmalaya bersama Dinas Kesehatan masih melakukan investigasi. Sampel makanan telah diambil baik dari sekolah maupun tempat satuan pelayanan penyedia gizi untuk diperiksa di laboratorium. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *