TASIKMALAYA – Pemerintah Kota Tasikmalaya menandai usia ke-24 dengan cara berbeda. Tak lagi terpusat di alun-alun atau pusat kota, perayaan tahun ini digelar bergilir di seluruh kecamatan melalui kegiatan Raksa Budaya Santun. Upaya ini menjadi wujud pemerataan perayaan agar seluruh warga dapat ikut merasakan euforia hari jadi daerahnya.
BACA JUGA : Wali Kota Tasikmalaya Pastikan Tiga Program Prioritas Tetap Jalan Meski TKD Dipangkas
Giliran Kecamatan Cipedes, (15/10/2025), menjadi tuan rumah. Lapangan Plang, Kelurahan Sukamanah, dipenuhi ratusan warga yang sejak pagi mengikuti berbagai kegiatan seperti senam massal, jalan santai, pembagian hadiah, hingga santunan bagi masyarakat. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bidang pelayanan publik juga turut membuka stan pelayanan langsung di lokasi acara.
Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan bersama jajaran OPD hadir langsung di tengah warga. Seperti tradisi yang telah menjadi ciri khas, ia bersama Camat setempat menaiki tandu berbentuk ikan Si Kohkol dan Si Layung saat menuju panggung kehormatan, ikon budaya yang melambangkan kearifan lokal dari Situ Gede.

Dalam sambutannya, Viman menegaskan bahwa konsep Raksa Budaya Santun adalah bentuk nyata pemerataan pembangunan sosial dan budaya.
“Kita ingin seluruh warga di setiap kecamatan ikut merasakan kemeriahan HUT Kota Tasikmalaya. Sesuai dengan motto Santun Selalu Ada, Nyaman, Tulus, Unggul, pemerintah hadir untuk masyarakat, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Porabudpar Kota Tasikmalaya Dedi Mulyana menjelaskan, pelaksanaan Raksa Budaya Santun di 10 kecamatan merupakan strategi agar perayaan HUT tidak hanya menjadi simbol seremonial, tetapi juga ruang interaksi antara pemerintah, pelaku UMKM, dan masyarakat.
“Dengan pola seperti ini, pemerataan kegiatan lebih terasa. Setiap kecamatan punya kesempatan menampilkan potensi budaya dan ekonominya,” jelas Dedi.
Selain hiburan dan seni tradisional, masyarakat juga dimanjakan dengan bazar UMKM yang menampilkan produk lokal khas Tasikmalaya. Dari kuliner, kerajinan bambu, hingga kain bordir, semua menjadi bagian dari semangat Santun yang mengakar di kota ini.
BACA JUGA : Persib Siap Tempur Hadapi PSBS Biak, Bojan Hodak Incar Tiga Poin di Sleman
Melalui pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat, perayaan HUT Kota Tasikmalaya ke-24 bukan hanya tentang pesta tahunan, tetapi juga cerminan pemerataan dan keterlibatan warga dalam pembangunan daerah. (LS)