TASIKMALAYA – Pemerintah Kota Tasikmalaya berhasil mempertahankan capaian “zero case” dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), tanpa adanya keluhan atau gangguan terkait keamanan pangan sejak program tersebut dijalankan. Capaian ini menjadi bukti komitmen Pemkot Tasikmalaya dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan bagi ribuan anak sekolah penerima manfaat.
BACA JUGA : F-PKB Desak Pemkab Tasikmalaya Batalkan Pinjaman Rp230 Miliar: Membebani APBD Bertahun-tahun
Keberhasilan itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, ST., MBA, saat membuka Rapat Koordinasi Program MBG di Aula Balekota Tasikmalaya, Kamis (9/10/2025). Kegiatan dihadiri pimpinan DPRD, Forkopimda, perwakilan OPD, camat, lurah, serta koordinator dan mitra pelaksana MBG se-Kota Tasikmalaya.

Dalam arahannya, Wali Kota menegaskan bahwa pencapaian “zero case” bukanlah tujuan akhir, melainkan standar yang harus dijaga setiap hari oleh seluruh tim pelaksana, mulai dari dapur produksi hingga distribusi makanan ke ruang kelas.
“Saya bangga pada kerja keras semua tim, dari dapur produksi sampai ke ruang kelas. Tapi saya ingatkan, jangan lengah. Jadikan capaian zero case ini sebagai standar kerja harian, bukan momen sesaat,” tegas Viman.
Ia menambahkan, keberhasilan tersebut menunjukkan bahwa seluruh elemen pelaksana program telah bekerja dengan kedisiplinan tinggi, menerapkan protokol higienitas secara ketat, serta menjaga koordinasi lintas sektor dengan baik.
Rakor MBG kali ini juga menjadi sarana konsolidasi antar-OPD untuk memperkuat sistem pengawasan pangan di sekolah. Viman meminta percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di seluruh dapur penyedia makanan, peningkatan pengawasan rutin di sekolah, serta pembentukan Gugus Tugas Respons Cepat untuk menangani potensi kendala di lapangan.
Selain itu, Pemkot mendorong integrasi data gizi anak ke dalam sistem digital terpusat agar pemantauan kesehatan dan nutrisi peserta program dapat dilakukan secara akurat dan berkelanjutan.
Program MBG di Kota Tasikmalaya juga selaras dengan program prioritas nasional pemerintahan Prabowo Subianto 2025–2029, yang menekankan pemerataan kesejahteraan dan peningkatan daya saing bangsa melalui penguatan sumber daya manusia sejak usia dini.
Wali Kota turut menyoroti peran penting Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan Puskesmas dalam mendukung capaian zero case tersebut. Menurutnya, pemeriksaan kebersihan, pengukuran antropometri, dan edukasi perilaku hidup bersih harus terus diperkuat di lingkungan sekolah.
“Saya berharap setelah rakor ini, kualitas pelaksanaan MBG naik satu level dengan pengawasan lebih disiplin, komunikasi terbuka dengan orang tua, serta mutu gizi yang semakin baik,” ujarnya.
Viman menegaskan, keberhasilan mempertahankan zero case bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan cerminan tanggung jawab bersama dalam membangun masa depan generasi muda Tasikmalaya.
“Yang kita antar setiap hari bukan hanya kotak makanan, tapi juga harapan orang tua dan masa depan anak-anak Tasikmalaya,” pungkasnya. (LS)