Berita UtamaNasional

Peledakan Amunisi Berujung Tragedi: Ini Urutan Kejadian Ledakan di Garut

×

Peledakan Amunisi Berujung Tragedi: Ini Urutan Kejadian Ledakan di Garut

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYA.ID – Sebuah ledakan hebat terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Selasa (12/2/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Ledakan tersebut berasal dari amunisi aktif tak layak pakai yang sedang dimusnahkan oleh tim TNI dan menewaskan 13 orang.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, kegiatan pemusnahan amunisi itu sudah melalui prosedur pengamanan yang ketat.

Tim penyusun amunisi TNI terlebih dahulu melakukan pengecekan terhadap personel dan lokasi, yang kemudian dinyatakan aman untuk pelaksanaan peledakan.

BACA JUGA : Tragedi di Cibalong: 13 Korban Jiwa Akibat Ledakan Bom, 4 Orang Anggota TNI

“Tim telah menyiapkan dua lubang sumur untuk proses pemusnahan. Setelah dilakukan pengecekan dan dinyatakan aman oleh tim pengamanan, peledakan berhasil dilakukan di kedua sumur tersebut,” ujar Brigjen Wahyu dalam keterangannya.

Namun, setelah proses awal selesai, tim kembali menyiapkan satu lubang tambahan untuk menghancurkan sisa-sisa detonator. Saat proses penyusunan amunisi di lubang ketiga inilah, tiba-tiba terjadi ledakan yang sangat kuat.

“Ledakan terjadi secara mendadak saat tim sedang menyusun amunisi aktif yang sudah tidak layak pakai di lubang tersebut. Akibatnya, 13 orang meninggal dunia di lokasi,” jelas Wahyu.

Korban, yang terdiri dari personel TNI dan diduga beberapa warga sipil, segera dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk Garut untuk proses identifikasi dan autopsi.

Usai ledakan, aparat langsung mengamankan dan mensterilkan lokasi karena dikhawatirkan masih ada bahan peledak yang belum meledak.

BACA JUGA : FIFA Tegaskan Sanksi untuk PSSI Usai Tindakan Diskriminatif di Laga Indonesia vs Bahrain

“Langkah cepat kami adalah mengamankan area dan memastikan tidak ada ancaman lanjutan bagi warga sekitar. Saat ini penyelidikan sedang dilakukan oleh TNI AD untuk memastikan penyebab pasti ledakan, termasuk identifikasi korban sipil,” tambahnya.

Diketahui, lahan yang digunakan untuk pemusnahan merupakan milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Garut dan rutin dijadikan tempat pemusnahan karena letaknya yang jauh dari permukiman penduduk.

“Kami keluarga besar TNI menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya prajurit kami serta korban sipil. Mereka adalah bagian dari bangsa yang kami hormati,” tutup Wahyu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *