TASIKMALAYA – Manchester United memasuki pekan penuh tekanan jelang duel kontra Chelsea di Old Trafford. Kekalahan telak 0-3 dari Manchester City akhir pekan lalu membuat posisi pelatih Ruben Amorim semakin disorot.
Pelatih asal Portugal itu kini tercatat memiliki persentase kemenangan terendah di antara seluruh manajer permanen United sejak Perang Dunia II. Kondisi tersebut memicu spekulasi luas terkait masa depannya di klub.
Legenda Premier League, Alan Shearer, termasuk yang melontarkan kritik keras. Menurutnya, kekalahan dari City menunjukkan kesenjangan besar antara United dan tim papan atas.
BACA JUGA : Atlet Muaythai Tasikmalaya Sumbang Satu Emas dan Dua Perak di Kejurnas 2025
“Ini seperti pria melawan anak-anak akhir pekan lalu di Etihad. Mereka berbeda dalam kemampuan, sistem, sikap, apa pun yang ingin Anda sebut, meski United sudah menghabiskan banyak di musim panas,” kata Shearer.

Ia menegaskan, kekalahan serupa tidak boleh terulang. “Jika terjadi lagi akhir pekan ini, Anda harus khawatir dengan nasib manajer ke depan,” ujarnya.
Amorim sendiri menegaskan tidak akan mudah mengubah filosofi permainan yang diyakininya. “Saya percaya dengan cara saya dan akan bermain dengan cara saya sampai saya ingin mengubahnya. Jika tidak, Anda harus mengubah orangnya,” tegasnya.
Namun, sikap keras kepala itu dinilai Shearer bisa menjadi pedang bermata dua. “Dia akan mati di tangannya sendiri atau meraih kesuksesan. Saat ini situasinya terlihat negatif, dan banyak pemain tampak tidak cocok dengan sistemnya,” ucap Shearer.
United kini terdampar di papan bawah klasemen, jauh dari target klub. Pertandingan melawan Chelsea pada akhir pekan disebut sebagai ujian penting sekaligus penentu langkah Amorim berikutnya.
“Amorim tahu, ia percaya, dan ia akan mempertahankan atau kehilangan pekerjaannya. Ini akhir pekan yang sangat menarik dan dia tidak bisa menelan kekalahan lagi seperti akhir pekan lalu,” tutup Shearer.