TASIKMALAYA – Ratusan warga Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, menggelar aksi protes besar-besaran di depan kantor desa pada Selasa pagi (15/7/2025). Massa yang berasal dari berbagai dusun menuntut Kepala Desa, Dede Egi Ramdani, untuk mundur dari jabatannya.
Aksi yang berlangsung sejak pagi ini diikuti oleh perwakilan warga dari Kampung Gentong, Nyarindo, Pagok, Antralina hingga Selaawi. Massa membawa spanduk dan poster yang berisi berbagai tuntutan, mulai dari desakan pengunduran diri kepala desa hingga permintaan audit terhadap pengelolaan Dana Desa.
Tokoh masyarakat setempat, Muhamad Topik Ismail, dalam orasinya menyampaikan bahwa keresahan warga telah berlangsung sejak lama. Ia menilai pemerintah desa gagal dalam merealisasikan pembangunan meski dana dari pemerintah pusat telah dikucurkan.
“Kami warga Desa Buniasih sudah mengingatkan sejak 2023 bahwa BLT tidak disalurkan sesuai waktunya. Tahun 2024 pun sama. Bahkan tahun ini, anggaran tahap 1 yang cair sejak Ramadan, tak kunjung direalisasikan dalam bentuk pembangunan apa pun,” tegasnya.
Topik juga mengungkap bahwa perangkat RT dan RW telah beberapa bulan tidak menerima insentif, dan komunikasi antara warga serta kepala desa dinilai sangat buruk. Kondisi ini memperburuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Kepala Desa.

Sebelumnya, warga telah menyampaikan keluhan melalui audiensi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), namun mediasi dinilai tidak menghasilkan solusi konkret.
Ketua BPD Buniasih, Zeze Zaenal Abidin, membenarkan bahwa lembaganya telah berkali-kali mencoba memediasi masalah tersebut.
“Sejak tahun lalu kami sudah fasilitasi audiensi, tapi masalah terus berulang. Tahun ini masyarakat tidak lagi bisa menunggu. Aspirasi mereka telah kami tampung dan akan kami sampaikan ke instansi berwenang,” jelas Zeze.
Ia menambahkan, jika kepala desa tak lagi mampu menjalankan tugas dan amanah masyarakat, pihak BPD akan mendorong penunjukan Penjabat Sementara (Pj) Kepala Desa oleh Bupati Tasikmalaya.
“SK-nya nanti dikeluarkan oleh Bupati. Bisa dari perangkat desa seperti sekretaris desa atau pihak lain yang memenuhi syarat,” tambahnya.
Tekanan massa akhirnya membuahkan hasil. Dalam aksi yang berlangsung damai dan mendapat pengawalan dari aparat keamanan, Kepala Desa Dede Egi Ramdani akhirnya menandatangani surat pengunduran diri di atas materai.
12 Tuntutan Warga
Berikut adalah daftar lengkap tuntutan masyarakat Desa Buniasih kepada Kepala Desa:
1. Evaluasi dan koreksi penggunaan Dana Desa tahun 2024 dan 2025.
2. Transparansi dalam pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD).
3. Penyaluran insentif RT/RW dan kader kesehatan.
4. Pembayaran tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) warga.
5. Keterbukaan dalam pelaksanaan musyawarah desa (Musdes) dan dusun (Musdus).
6. Laporan pertanggungjawaban (LPJ) keuangan dan pembangunan desa.
7. Realisasi penggunaan dana tahap pertama tahun 2025 senilai sekitar Rp630 juta.
8. Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2024 dan 2025.
9. Harmonisasi kerja antaraparat pemerintah desa.
10. Pemenuhan janji kampanye, termasuk soal beasiswa anak yatim.
11. Pengunduran diri Kepala Desa.
12. Apabila tuntutan tidak dipenuhi, warga akan melaporkan ke tingkat Kabupaten untuk proses pemakzulan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Kepala Desa terkait pengunduran dirinya secara administratif maupun dari instansi pemerintah kabupaten. Aksi berjalan tertib dan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian dan aparat kecamatan. (rzm)