TASIKMALAYA – Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengungkapkan adanya kecurigaan terhadap gerakan politik terorganisir yang tengah mencoba menurunkan reputasi dirinya dan keluarganya. Hal ini disampaikan menyusul maraknya polemik mengenai dugaan ijazah palsu serta wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Berbicara di kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo, Jokowi menyebut bahwa kedua isu tersebut kemungkinan bukan muncul secara spontan, melainkan bagian dari skenario politik yang lebih besar.
“Saya berperasaan, memang kelihatannya ada agenda besar politik. Di balik isu-isu ini—ijazah palsu, isu pemakzulan,” ujar Jokowi kepada wartawan, (14/6/2025), dikutip dari detik.com.
Jokowi menilai, serangan politik ini bertujuan untuk merusak citra dan kredibilitasnya sebagai tokoh politik nasional.
BACA JUGA : Roy Suryo: Ijazah Jokowi Tak Punya Watermark dan Emboss, Aneh Banget
“Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade,” tambahnya.
Tak hanya itu, Presiden juga menyinggung wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang tak lain adalah anak sulungnya. Jokowi menyiratkan bahwa langkah-langkah tersebut saling berkaitan dan diarahkan ke satu tujuan politik.
“Termasuk itu (isu pemakzulan), jadi ijazah palsu, pemakzulan Mas Wapres, saya kira ada agenda besar politik,” ucap Jokowi.
Meski mencurigai adanya skenario tertentu, Jokowi menyatakan bahwa dirinya tidak terlalu mengambil pusing.
BACA JUGA : Projo: Ijazah Jokowi Sudah Sah, Tuduhan Harus Dihentikan, Saatnya Pengadilan Buka Motif Sebenarnya
“Ya buat saya biasa-biasa aja lah, dan biasa… ya bisa,” ujarnya dengan santai.
Pernyataan Jokowi ini mengindikasikan bahwa ketegangan politik nasional menjelang tahun-tahun krusial pasca-pemilu belum sepenuhnya reda. Isu personal yang menyerempet integritas pejabat publik kini semakin sarat muatan politis, membuat publik bertanya-tanya, siapa yang sedang bermain di balik layar? (LS)