Kabupaten Tasikmalaya

Teror Monyet Liar di Siang Bolong, Warga Sukaraja Tasikmalaya Heboh

×

Teror Monyet Liar di Siang Bolong, Warga Sukaraja Tasikmalaya Heboh

Sebarkan artikel ini
monyet liar

TASIKMALAYA – Suasana siang di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, mendadak berubah ricuh setelah sekelompok monyet ekor panjang terlihat berkeliaran di area permukiman warga, (12/7/2025).

Kemunculan tak terduga tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 12.30 WIB. Dua ekor monyet berukuran besar tampak berada di atas atap rumah warga, membuat penduduk setempat terkejut dan berbondong-bondong keluar rumah untuk melihat langsung peristiwa langka itu.

Menurut keterangan dari salah seorang warga, Imron Rosadi, ini adalah kali pertama hewan liar semacam itu masuk hingga ke lingkungan rumah penduduk.

BACA JUGA : PMII Tasikmalaya Soroti Perda Tata Nilai, Desak DPRD Bertanggung Jawab atas Polemik Konser Musik

“Sekitar jam setengah satu siang, tiba-tiba ada dua monyet besar muncul di genting rumah. Warga langsung keluar rumah, karena tidak biasa ada kejadian begini,” ujarnya.

Banyak warga kemudian merekam keberadaan monyet tersebut menggunakan ponsel mereka, baik dalam bentuk foto maupun video. Namun, tak sedikit pula yang merasa khawatir dan berupaya mengusir kawanan itu dengan membuat suara bising atau melempar batu, agar hewan-hewan tersebut tidak merusak atau mengganggu.

Imron menduga bahwa keberanian monyet-monyet tersebut memasuki wilayah manusia dipicu oleh kondisi lingkungan alami mereka yang kian menyempit, atau bahkan rusaknya rantai makanan di hutan yang menjadi habitat mereka.

“Kemungkinan besar mereka kelaparan. Di sini tidak ada yang memelihara monyet, jadi besar kemungkinan mereka datang dari hutan,” tambahnya.

Meski membuat warga panik, tidak ada laporan mengenai warga yang terluka atau diserang. Kawanan monyet itu hanya terlihat mondar-mandir di atas rumah dan di halaman beberapa warga sebelum akhirnya melarikan diri ke arah persawahan setelah mendapat tekanan dari warga yang mencoba menghalaunya.

Peristiwa ini mengundang kekhawatiran sebagian warga akan kemungkinan kejadian serupa terulang di masa mendatang. Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah atau instansi terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk melakukan kajian dan pengawasan lebih lanjut terhadap populasi satwa liar di kawasan sekitar.

Kemunculan satwa liar ke pemukiman manusia semakin sering terjadi di berbagai wilayah, dan hal ini sering kali dikaitkan dengan kerusakan habitat serta kurangnya sumber pangan alami bagi hewan-hewan tersebut. (LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *