TASIKMALAYA – Siang itu, panas menyengat Kampung Cioray, Desa Sukasukur, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya. Namun, tak satu pun warga beranjak dari tempat duduk. Mereka berkumpul, menyaksikan momen bersejarah bagi salah satu tetangga mereka yaitu Pak Dudung, buruh harian lepas berusia 74 tahun yang hidup dalam keterbatasan.
Yang datang bukan sembarang tamu. Kapolres Tasikmalaya, AKBP Haris Dinzah, S.H., S.I.K., M.H., hadir langsung, membawa kunci rumah baru hasil program bedah rumah Polres Tasikmalaya. Sebuah kejutan manis dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 Tahun 2025.

Sebelum ini, rumah Pak Dudung nyaris roboh. Dindingnya reyot, atap bocor, lantai penuh retakan. Hujan adalah musuh, dan angin pun sering membuat takut. Tapi kini, bangunan sederhana nan kokoh berdiri menggantikan segala kepiluan.
BACA DULU : Polres Tasikmalaya Gandeng Petani dan Instansi, Optimalkan 30 Hektare Lahan Jagung
“Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka akan dapat rumah baru seperti ini. Terima kasih, Pak Kapolres. Ini seperti mimpi,” ucap Pak Dudung sambil menahan haru, matanya berkaca-kaca.
Bagi Kapolres Haris Dinzah, ini bukan sekadar seremonial. Ia menyebutkan bahwa program bedah rumah ini adalah bentuk kehadiran Polri di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan.
“Kami ingin hadir bukan hanya saat ada masalah, tetapi juga membawa kebahagiaan. Rumah ini bukan hanya bangunan, tapi simbol harapan,” ujarnya di hadapan warga yang turut menyaksikan penyerahan kunci.

Lebih dari sekadar bangunan fisik, Kapolres berharap rumah baru ini bisa menjadi titik balik kehidupan Pak Dudung. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bergotong royong mewujudkan hunian layak tersebut.
Tak hanya membangun rumah, momen ini juga membangun sesuatu yang lebih besar yakni kepercayaan. Warga merasa bahwa Polri hadir sebagai sahabat, sebagai bagian dari keluarga.
“Kami ingin membangun jembatan empati antara polisi dan rakyat. Bukan sekadar menjalankan tugas, tapi menguatkan nilai-nilai kemanusiaan,” tambah Kapolres.
Kini, rumah baru itu tak hanya menjadi tempat berteduh. Ia menjadi simbol dari tangan-tangan yang peduli, dari keajaiban kecil yang nyata. Dan bagi Pak Dudung, hari itu bukan sekadar Kamis biasa. Itu adalah hari di mana hidupnya berubah. (LS)