Nasional

Aksi Heroik Damkar: Selamatkan Anak yang Terjebak Resleting

×

Aksi Heroik Damkar: Selamatkan Anak yang Terjebak Resleting

Sebarkan artikel ini
Foto/Net

TASIKMALAYAKU.ID – Malam itu, Sabtu (3/5), di sebuah rumah sederhana di kawasan Tanjung Priok, suasana mendadak berubah panik. Seorang ibu, yang identitasnya tidak disebutkan demi menjaga privasi, tengah memakaikan celana kepada putranya yang masih berusia anak-anak. Namun, momen sepele itu berubah menjadi mimpi buruk ketika resleting celana tersangkut—bukan pada kain, tetapi pada alat kelamin si anak.

Seketika, tangis pecah. Anak kecil itu menjerit kesakitan, dan sang ibu yang panik berupaya melepaskannya sendiri. Namun usahanya sia-sia. Dalam kondisi genting, ia menghubungi pihak yang mungkin tidak terpikir oleh banyak orang dalam situasi seperti ini: petugas pemadam kebakaran.

Dalam waktu singkat, tiga orang personel dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara diterjunkan ke lokasi. Prosedur penyelamatan dimulai pada pukul 21.30 WIB dan rampung dalam waktu 15 menit.

“Evakuasi berhasil. Tidak ada luka berat,” ujar Kepala Seksi Operasional Damkar Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, saat dikonfirmasi pada Minggu (4/5).

Gatot menegaskan bahwa meski tugas utama damkar adalah memadamkan api, unit mereka juga memiliki mandat untuk merespons situasi penyelamatan non-kebakaran, termasuk kejadian domestik yang melibatkan risiko pada keselamatan jiwa.

“Ini bukan pertama kalinya kami menangani kejadian seperti ini. Kami punya alat dan pelatihan untuk menangani penyelamatan sensitif seperti ini tanpa menambah luka,” jelasnya.

Darurat di Rumah: Siapa yang Harus Dihubungi?

Kejadian ini menyentuh isu yang lebih luas tentang kesadaran masyarakat terhadap jenis layanan darurat yang tersedia. Dalam banyak kasus, warga tidak tahu siapa yang bisa dihubungi untuk insiden-insiden unik seperti ini.

Ahli psikologi anak dari Universitas Indonesia, Dr. Rini Kartikasari, menilai respons cepat sang ibu sebagai bentuk naluri protektif yang kuat.

“Respons si ibu sangat tepat. Di tengah kepanikan, ia tidak mencoba memaksakan upaya sendiri yang bisa memperparah kondisi. Ini penting untuk dicontoh,” ujar Rini.

Ia juga mengingatkan pentingnya edukasi kepada orang tua mengenai penggunaan pakaian yang ramah anak, terutama yang berkaitan dengan keamanan pada area tubuh yang sensitif.

Lebih dari Sekadar Pemadam Kebakaran

Bagi banyak orang, damkar identik dengan sirene dan kobaran api. Namun kenyataannya, tugas mereka jauh melampaui itu. Dalam catatan Gulkarmat DKI Jakarta, terdapat ratusan laporan setiap tahunnya yang tidak berkaitan dengan api: dari cincin yang tak bisa dilepas, hewan yang terjebak, hingga—seperti kali ini—resleting yang berubah menjadi ancaman medis.

Kejadian ini menegaskan pentingnya keberadaan layanan publik yang responsif, serta peran petugas penyelamat sebagai garda terdepan dalam situasi krisis sekecil apa pun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *