NasionalBerita Utama

Serial Drama ‘Bidaah’ Meresahkan Umat, Pegiat Agama Desak KPI Hentikan Penayangan di Televisi

×

Serial Drama ‘Bidaah’ Meresahkan Umat, Pegiat Agama Desak KPI Hentikan Penayangan di Televisi

Sebarkan artikel ini
bidaah

TASIKMALAYA – Serial drama asal Malaysia berjudul Bidaah yang mulai tayang di Trans TV sejak awal Juni 2025 memicu polemik di tengah masyarakat Indonesia. Drama yang mengangkat isu penyimpangan ajaran agama dalam balutan cerita romantis ini dinilai menyajikan konten sensitif dan berpotensi menyesatkan persepsi publik.

Salah satu kritik keras datang dari Ustadz Ali Efendi, pegiat agama dan sosial di Kabupaten Bekasi. Ia menilai tayangan tersebut terlalu banyak menampilkan sisi negatif dari syariat Islam, termasuk dalam penggunaan atribut keislaman oleh para karakter yang digambarkan menyimpang.

“Seharusnya KPI meninjau ulang dan mempertimbangkan kembali penayangan serial Bidaah. Apa yang ditampilkan bisa menimbulkan opini keliru di masyarakat tentang ajaran Islam,” ujar Ustadz Ali, (22/6/2025).

bidaah2

Menurutnya, masyarakat bisa salah kaprah dengan mengaitkan pakaian atau simbol keislaman dalam drama tersebut dengan perilaku sesat atau menyimpang.

“Kalau dilihat sekilas, seolah yang ditampilkan itu adalah Islam yang sesungguhnya. Ini kan bahaya,” tambahnya.

BACA JUGA : Libur Sekolah, Galunggung Tasikmalaya Jadi Primadona Wisata di Tasikmalaya

Ustadz Ali pun mendesak pemerintah dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan penayangan drama tersebut demi menjaga keharmonisan dan pemahaman keagamaan yang benar di masyarakat.

Sementara itu, pihak Trans TV melalui Kepala Humas Rina Wahyuni menegaskan bahwa penayangan Bidaah bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap tontonan berkualitas yang memuat pesan moral.

“Kehadiran Bidaah di Trans TV merupakan upaya kami menghadirkan tayangan dengan nilai moral yang kuat dan berbeda,” kata Rina saat konferensi pers di Jakarta.

Meski demikian, kontroversi ini menunjukkan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap tayangan luar negeri yang mengangkat isu sensitif, khususnya terkait agama, di televisi nasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *