TASIKMALAYA – Timnas Indonesia memasuki tahap akhir persiapan jelang laga perdana Grup B Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Arab Saudi di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Kamis (9/10) dini hari WIB.
BACA JUGA : Garuda Menantang Panas Jeddah! Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pelatih kepala Patrick Kluivert kini dihadapkan pada keputusan penting: mencoret enam pemain dari total 29 nama yang ia panggil ke dalam skuad Garuda untuk agenda Oktober ini. Sesuai regulasi AFC, hanya 23 pemain yang boleh masuk daftar susunan pemain (DSP) untuk satu pertandingan.
Keputusan ini bukan perkara mudah. Hampir semua pemain menunjukkan performa impresif selama pemusatan latihan di Jakarta dan pemantapan di Arab Saudi. Namun, Kluivert tetap harus memilih dengan cermat berdasarkan kebutuhan taktik, kondisi fisik, serta keseimbangan komposisi di tiap lini.

“Kami memiliki skuad yang sangat kompetitif. Semua pemain bekerja keras dan menunjukkan dedikasi. Tapi tentu saya hanya bisa memilih 23 pemain sesuai regulasi. Ini bukan keputusan yang mudah,” ujar Kluivert dalam konferensi pers jelang laga, dikutip dari bola.net.
1. Dua Kiper Harus Tersingkir
Dari empat penjaga gawang yang dibawa, Maarten Paes, Ernando Ari, Nadeo Argawinata, dan Reza Arya, hanya dua atau maksimal tiga yang akan dimasukkan ke daftar pertandingan.
Maarten Paes hampir pasti menjadi pilihan utama di bawah mistar, mengingat penampilannya yang stabil bersama FC Dallas di MLS serta pengalaman internasionalnya di putaran ketiga sebelumnya.
Ernando Ari kemungkinan besar mengisi posisi pelapis utama berkat konsistensinya dan kemampuan membangun serangan dari belakang.
Artinya, Nadeo dan Reza Arya berpotensi tidak masuk DSP melawan Arab Saudi. Meski keduanya masih punya peluang tampil di laga berikutnya melawan Irak, persaingan kali ini akan ditentukan dari hasil latihan terakhir serta kondisi kebugaran terkini.
2. Satu Bek Kiri Terancam Dicoret
Posisi bek kiri menjadi salah satu sektor paling padat. Kluivert memiliki empat pemain di posisi ini Calvin Verdonk, Dean James, Shayne Pattynama, dan Yance Sayuri.
Dari keempatnya, Verdonk tampak menjadi pilihan utama berkat penampilan solidnya di dua laga uji coba terakhir.
Sementara Dean James dinilai unggul dalam fleksibilitas karena bisa beroperasi di beberapa sisi pertahanan.
Adapun Shayne Pattynama dan Yance Sayuri masih bersaing ketat untuk satu tempat tersisa. Dengan hanya tiga bek kiri maksimal yang bisa dibawa, satu nama kemungkinan harus dicoret.
Kluivert kabarnya mempertimbangkan faktor kecepatan dan kemampuan bertahan menghadapi sayap eksplosif Arab Saudi, yang dikenal memiliki serangan cepat dari sisi kanan.
3. Persaingan Ketat di Tengah Lapangan
Lini tengah Indonesia juga menjadi area dengan persaingan paling ketat. Nama-nama seperti Ivar Jenner, Thom Haye, dan Marc Klok hampir pasti masuk daftar, karena mereka menjadi tulang punggung permainan transisi Garuda.
Namun, kehadiran beberapa pemain berkarakter serupa seperti Stefano Lilipaly, Eliano Reijnders, dan Miliano Jonathans membuat Kluivert harus menyeleksi berdasarkan kebutuhan taktik.
Dengan gaya bermain yang menekankan penguasaan bola dan pressing cepat, pelatih asal Belanda itu cenderung mengutamakan pemain yang bisa bermain di lebih dari satu posisi.
Salah satu dari trio kreator (Lilipaly, Reijnders, Jonathans) kemungkinan tidak masuk DSP jika Kluivert lebih memilih menambah stok pemain bertahan atau penyerang sayap.
4. Nasib Ole Romeny Masih Tanda Tanya
Satu slot yang paling krusial ada di lini depan.
Striker Ole Romeny masih diragukan tampil setelah baru pulih dari cedera panjang bersama Oxford United. Ia belum bermain di laga kompetitif sejak pramusim dan masih menjalani adaptasi fisik.
“Ole sedang dalam tahap pemulihan. Kami ingin melihat bagaimana reaksinya setelah beberapa sesi latihan. Kami akan berhati-hati karena yang terpenting adalah kondisinya benar-benar siap,” ujar Kluivert.
Jika kondisi Romeny belum memungkinkan, besar kemungkinan ia akan menjadi salah satu pemain yang tidak masuk daftar melawan Arab Saudi, meski tetap disimpan untuk laga berikutnya di kandang.
5. Keputusan Berdasarkan Taktik Lawan
Menurut informasi internal, Kluivert tengah menyiapkan formasi dasar 4-3-3 fleksibel dengan opsi berubah menjadi 4-2-3-1 tergantung situasi permainan.
Artinya, pemain dengan kemampuan bertahan dan menyerang seimbang akan lebih diutamakan.
Selain faktor kebugaran dan performa latihan, pemilihan pemain juga dipengaruhi analisis taktik terhadap Arab Saudi yang dikenal agresif di sayap kanan dan tajam dalam transisi cepat.
Kluivert ingin memastikan setiap pemain yang masuk DSP bisa berkontribusi sesuai kebutuhan skema tersebut.
6. Dilema Manis di Skuad Garuda
Bagi Kluivert, mencoret enam pemain bukan berarti mereka tidak layak membela tim nasional.
Justru, hal ini menjadi tanda positif bahwa kedalaman skuad Indonesia kini jauh lebih baik dibanding era sebelumnya.
Dengan kualitas yang semakin merata, Timnas Indonesia kini memiliki opsi rotasi yang lebih luas untuk menghadapi jadwal padat putaran keempat.
Keputusan akhir soal siapa yang tersisih akan diumumkan jelang matchday, setelah evaluasi terakhir di sesi latihan resmi di Jeddah.
Menuju Laga Pembuka Penuh Gengsi
Pertandingan kontra Arab Saudi menjadi ujian nyata pertama bagi Patrick Kluivert sejak resmi menukangi Garuda.
Laga di Jeddah bukan sekadar soal hasil, tetapi juga menjadi tolak ukur kematangan taktik dan mental bertanding para pemain menghadapi atmosfer besar Asia.
Apapun hasilnya nanti, Timnas Indonesia datang dengan tekad untuk bersaing, bukan sekadar berpartisipasi.
Dan bagi enam pemain yang nantinya dicoret, perjalanan mereka belum berakhir, karena pintu skuad Garuda masih terbuka lebar di laga-laga berikutnya. (LS)