Berita UtamaOlahraga

35 Tahun Menanti: Akhirnya Trofi Itu Diangkat di Hadapan Anfield

×

35 Tahun Menanti: Akhirnya Trofi Itu Diangkat di Hadapan Anfield

Sebarkan artikel ini
Foto/thesun.co.uk

TASIKMALAYAKU.ID – Setelah penantian panjang dan penuh drama, Liverpool akhirnya bisa merayakan gelar Liga Primer Inggris dengan para penggemar mereka sendiri di Anfield, untuk pertama kalinya dalam 35 tahun!

Meski pertandingan terakhir musim ini hanya berakhir imbang 1-1 melawan Crystal Palace, itu tak mengurangi euforia. Virgil van Dijk, sang kapten, mengangkat trofi di depan lautan merah Anfield yang penuh sesak, pemandangan yang tak terlihat sejak tahun 1990.

Foto/thesun.co.uk

Sebenarnya, Liverpool sudah mengunci gelar ke-20 mereka pada April lalu setelah mengalahkan Tottenham. Tapi momen penyerahan trofi baru dilakukan sekarang, di laga terakhir musim ini, agar bisa dirayakan bareng fans. Soalnya, gelar tahun 2020 dulu diraih di tengah pandemi, tanpa sorak sorai suporter, tanpa atmosfer Anfield yang legendaris.

BACA JUGA : Tampil Apik di Liga, Beckham Putra Siap Unjuk Gigi bersama Timnas di Kualifikasi Piala Dunia

Seperti dilansir dari sports.ndtv, Anfield malam itu seperti pesta besar. Kembang api menyala, pita merah beterbangan, dan lagu-lagu kebanggaan menggema dari tribun Kop yang dipenuhi spanduk dan bendera.

Para legenda Liverpool pun hadir. Alan Hansen, kapten terakhir yang mengangkat trofi di Anfield pada 1990, menyerahkan piala kepada Van Dijk. Kenny Dalglish, manajer kala itu, menonton dari tribun. Bahkan Jurgen Klopp pun datang, sosok yang membawa gelar 2020, sebelum mundur musim lalu.

Foto/thesun.co.uk

Pelatih baru, Arne Slot, tampak emosional dalam pidatonya:

“Selalu luar biasa saat bisa memenangkan sesuatu, tapi di klub seperti ini… rasanya beda. Bisa jadi bagian dari sejarah seperti ini, sungguh luar biasa.”

Yang juga jadi sorotan, Trent Alexander-Arnold. Meski kabarnya akan pindah ke Real Madrid akhir musim ini, ia tetap disambut hangat oleh para fans di penampilan terakhirnya di Anfield. Sebuah perpisahan yang penuh haru.

Bagi Liverpool, ini bukan sekadar penyerahan trofi. Ini penebusan. Ini pesta yang ditunggu-tunggu selama puluhan tahun. Dan kini, Liverpool dan para pendukung setianya, akhirnya bisa merayakannya bersama. Di rumah mereka sendiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *