Kota Tasikmalaya

2.417 Kupat Tanjung Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya

×

2.417 Kupat Tanjung Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA – Sebanyak 2.417 porsi Kupat Tanjung resmi tercatat dalam Rekor Dunia MURI pada peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya, Minggu (25/10/2025). Pencapaian spektakuler itu disiarkan langsung dalam acara Karnaval SCTV yang digelar di Lapang Eks Terminal Cilembang, Kota Tasikmalaya.

BACA JUGA : Anggota DPR RI Hj Lola Nelria Oktavia Silaturahmi ke Warga Cisayong, Serap Aspirasi Soal Kesehatan dan Pertanian

Rekor tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Tasikmalaya, Anggota DPR-RI Hj Lola Nelria Oktavia, SE (Fraksi NasDem), serta BPC ICA (Indonesian Chef Association) Tasikmalaya yang berperan dalam penyajian ribuan Kupat Tanjung bersama dinas terkait.

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan Kota Tasikmalaya menorehkan prestasi berskala dunia itu.

 “Alhamdulillah, dalam rangka Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-24, kita berhasil memecahkan rekor MURI untuk penyajian kupat terbanyak, bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia,” ujar Viman.

Menurutnya, angka 2.417 yang tercatat dalam rekor MURI memiliki makna simbolik: angka 24 melambangkan usia Kota Tasikmalaya, sedangkan 17 menandakan tanggal kelahirannya, 17 Oktober.

“Kupat Tanjung ini kita bagikan kepada masyarakat sebagai wujud semangat santun dan bahagia dalam memperingati Hari Jadi Kota Tasikmalaya,” tambahnya.

Viman menjelaskan, Kupat Tanjung dipilih sebagai ikon kuliner karena keunikan dan keautentikannya. Jika Bordir, Payung Geulis, dan Baso Tasik sudah dikenal luas sebagai produk khas daerah, maka Kupat Tanjung kini didorong menjadi identitas kuliner baru yang mengangkat potensi lokal.

“Kupat Tanjung ini rasanya autentik karena dibuat dengan air dari Tanjung. Rasanya lebih gurih dan teksturnya lebih kenyal. Ini bisa menjadi potensi ekonomi dan sumber PAD baru bagi Kota Tasikmalaya,” terang Viman.

Selain memiliki cita rasa khas, momentum pemecahan rekor dunia ini juga memperkenalkan Kupat Tanjung ke level nasional berkat tayangan langsung di media nasional SCTV.

Viman menegaskan, Pemerintah Kota akan terus mendorong akselerasi pengembangan UMKM kuliner melalui Program Tasik Pelak (Pembiakan Ekonomi Lokal Kewilayahan), khususnya di wilayah Kecamatan Tawang dan Kelurahan Tanjung sebagai sentra pengolahan Kupat Tanjung.

“Kupat Tanjung akan dimasukkan ke dalam menu penyambutan tamu, promosi di hotel-hotel, serta menjadi sajian khas dalam berbagai acara resmi Pemerintah Kota Tasikmalaya,” imbuhnya.

Perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Andre Purwandono, turut memberikan apresiasi atas kreativitas dan kolaborasi seluruh pihak yang telah menghadirkan rekor kuliner tersebut.

“Rekor Indonesia hari ini menjadi saksi atas sebuah kegiatan yang sangat luar biasa dalam rangka ulang tahun Kota Tasikmalaya ke-24,” kata Andre.

Menurutnya, keistimewaan Kupat Tanjung terletak pada bahan pembuatannya yang menggunakan air dari Tanjung, yang memiliki kadar asin alami dan membuat ketupat lebih kenyal serta tahan lama.

“Yang membedakan Kupat Tanjung adalah penggunaan air Tanjung yang asin alami, menjadikan rasa lebih gurih dan teksturnya lebih tahan lama,” jelasnya. (rzm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *