TASIKMALAYA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan alasan di balik pengunduran diri 160 guru Sekolah Rakyat. Menurutnya, sebagian besar guru memilih mundur karena lokasi penempatan mengajar terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
“Jadi itu salah satu alasannya, itu secara umum ya, karena penempatannya terlalu jauh,” kata Gus Ipul, dikutip dari kompas.com (28/7/2025).
Gus Ipul menjelaskan bahwa proses penempatan dilakukan melalui sistem, bukan secara manual oleh Kementerian Sosial. Sistem inilah yang terkadang membuat guru-guru kesulitan bertugas di lokasi yang ditentukan.
BACA JUGA : Indonesia Berduka, Ekonom Senior Kwik Kian Gie Tutup Usia di Usia 90 Tahun
Meski begitu, ia menegaskan pihaknya menghormati keputusan para guru yang memilih mundur, dan tidak akan memaksa mereka untuk tetap bertugas.
“Kita hormatilah, selama mereka mengikuti proses seleksi, dan setelah diterima mengundurkan diri, kan kita nggak bisa maksa,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Kemensos telah menyiapkan tim pengganti. Gus Ipul menyebut masih banyak guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan belum mendapatkan penempatan.
“Kita proses kembali untuk membuka kesempatan kepada yang lain. Karena masih ribuan guru-guru yang belum penempatan,” tambahnya.
Ia juga memastikan bahwa program Sekolah Rakyat akan terus berjalan dan diperbaiki. Dalam waktu dekat, pemerintah berencana menambah titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan.
“Insya Allah kalau tidak ada halangan, di akhir Juli ini juga akan ada penambahan titik penyelenggaraan,” pungkasnya. (LS)
